MELANIA INDAH SAFITRI
Join: 17 Februari 2021 10:27
Post: 8
Halo Wargi ! Kumaha damang ? Semoga sehat selalu ya ...
Udah denger berita belom Wargi? Beberapa hari ini Indonesia kembali diserang kelompok radikal. Iya, yang pengeboman Gereja Katedral di Makassar itu. Terus 3 hari setelah kejadian itu, eh Mabes Polri juga diserang oleh seorang wanita. Mirisnya, wanita yang mau nyerang Mabes Polri ini ternyata dulunya mahasiswi di salah satu perguruan tinggi loh Wargi. Duh, padahal mahasiswa/i kan harusnya sebagai tombak perjuangan ya .. atau agent of change. Kira- kira kenapa ya kok paham radikalisme ini bisa mempengaruhi kaum mahasiswa/i a.k.a kaum millenial? Apa pengetahuan kita tentang dasar negara Indonesia masih kurang ? Wah perlu belajar lagi nih. Tapi ada beberapa tips nih, buat para kaum millenial supaya bisa terhindar dari aksi terorisme seperti itu. Yuk coba simak tips di bawah ini :
Tingginya tingkat penggunaan internet saat ini dimanfaatkan para pelaku teror untuk menyebarkan konten kebencian, benih ketakutan, dan hoaks. Jangan mudah terprovokasi!
Selalu periksa kredibilitas informasi yang kamu baca dengan merujuk pada media berita nasional. Jangan terlalu gampang meneruskan video dan foto-foto yang dibagikan di chat group jika belum terkonfirmasi kebenarannya.
Ada pepatah yang bilang, kejahatan merajalela bukan karena banyaknya jumlah penjahat. Tapi karena diamnya orang-orang baik.
Menjadi pasif sesungguhnya tidak memperbaiki keadaan. Sikap demikian hanya menguntungkan teroris untuk semakin leluasa melancarkan aksi mereka.
Menulislah. Melukislah. Menarilah. Bernyanyilah. Berpuisilah. Buatlah video. Bangunlah komunitas. Lewat bakat dan talentamu, fokuslah menghasilkan hal-hal positif dan sejuk di tengah kisruh bangsa.
Sebarkan pesan tentang indahnya keberagaman dan toleransi di negeri ini. Tunjukkan bahwa kita tidak takut!
Tak kenal maka tak sayang. Cobalah menginisiasi pertemanan dengan orang-orang di luar inner circle kita biasanya.
Jumlah teman tak harus banyak, yang perlu adalah keragaman latar belakangnya. Ini akan membuatmu jadi pribadi yang tidak cepat menaruh curiga dan melekatkan stigma.
Jika kamu melulu bergaul dengan teman seagama, sesuku, atau sedaerah, sesungguhnya kamu sendiri yang kehilangan kesempatan untuk mencicipi keunikan, keindahan, dan kekayaan perspektif lain.
Pemerintah kita beserta sejumlah organisasi dan komunitas sebenarnya sudah berupaya mengampanyekan pesan perdamaian dan toleransi dengan berbagai cara.
Sesekali, ikutilah acara dialog publik dan aksi solidaritas yang mereka adakan. Meski mungkin kamu tak mendalami isu ini sebelumnya, nantinya kamu akan belajar hal baru dari data-data yang dihasilkan di forum semacam ini.
Pemuda zaman now harusnya tak lagi apatis dengan persoalan kebangsaan. Secuek-cueknya kamu, keamanan nasional pasti akan memengaruhi kehidupanmu yang paling personal. Sampai kapan mengabaikannya?
Setiap ajaran agama mengandung nilai-nilai kebajikan dan kearifan. Khusus dalam konteks NKRI, falsafah Pancasila telah dirancang oleh para founding fathers untuk mengakomodir keberagaman keyakinan kita semua.
Akan jadi kontradiktif jika kemudian ada pemuka agama yang menyerukan pesan untuk membunuh orang lain. Bukan cuma bertentangan dengan Pancasila, namun pengajaran itu mengkhianati hak asasi kita yang paling mendasar dan universal.
Jika ada hal-hal yang membingungkan dari pengajaran agama yang kamu terima, jangan ragu untuk bertanya agar tidak salah paham. Diskusikan juga keimananmu secara terbuka dengan anggota keluarga, komunitas, atau ulama lain. Intinya, jadilah anak muda yang kritis dan proaktif tiap kali menerima informasi.
Jangan abaikan gejala sekecil apapun yang mengarah pada tindakan terorisme dan radikalisme.
Ketemu situs dan akun bodong yang kerap menyebarkan pesan-pesan kebencian? Gunakan fitur report account dan tulis alasanmu dengan rinci agar laporanmu ditangani.
Lingkunganmu kedatangan tetangga baru yang menutup diri dan aktivitasnya mencurigakan? Pertama-tama cobalah berinteraksi dengan mereka. Jika mereka tetap enggan bersosialisasi dan tidak dapat menceritakan asal usulnya secara jelas, laporkan ke pihak kelurahan.
Para pelaku teror kerap berpindah-pindah tempat tinggal dan memalsukan identitas untuk kabur dari penyelidikan. Namun, ada juga dari antara mereka yang terang-terangan menunjukkan eksistensinya di dunia maya.
Kamu sangat bisa berperan untuk menghentikan tujuan mereka lebih jauh. Yuk, jadi anak muda yang berani ambil langkah!
Sumber : https://www.idntimes.com/life/inspiration/ruth-lidya-panggabean/cara-mencegah-aksi-terorisme-c1c2/6